Oleh: seseorang yang tidak di kenal
Ada sebuah peribahasa mengatakan, "Rencana terbaik adalah diuntungkan oleh kebodohan orang lain." Hal inilah yang ingin bicarakan oleh artikel ini. Saya ingin berbagi dengan saudara beberapa hal yang telah saya pelajari -- cara yang sulit -- tentang wanita dan hubungan. Secara khusus, saya telah mencatat sepuluh alasan mengapa sekarang saya menunggu sampai pernikahan untuk berhubungan seks.
Ketika saya mahasiswa, saya ingat bahwa saya pernah memiliki sebuah pengalaman yang saya sebut dengan "mabuk cinta." Setelah bersama dengan seorang gadis, keesokan paginya saya selalu merasakan suatu kekosongan. Sesuatu yang tidak akan saudara lihat di televisi ataupun di dalam film-film, tetapi itu sering terjadi. Ada kekosongan, bahkan penyesalan sesudah itu.
"Mabuk cinta" adalah kejadian yang aneh bagi saya. Terutama karena ketika saya mahasiswa, seks adalah "tuhan" bagi saya. Sebagai laki-laki, kejadian ini yang selalu saya pikirkan pagi, sore, dan malam. Jadi saudara akan membayangkan bahwa berhubungan seks itu sangat memuaskan -- piala penghargaan dalam pemujaan untuk "tuhan" saya. Tetapi, sering ada kekurangan dalam memenuhi kepuasan setelah itu.
Apakah itu pernah menjadi pengalaman saudara juga? Apakah saudara pernah mengalami "mabuk cinta"? Jika pernah, saudara harus menghentikannya dan memikirkan, "Mengapa seperti itu? Mengapa seks, jika itu sangat penting bagi saya, meninggalkan sebuah perasaan yang kosong?
Saya ingat bahwa saya pernah dibingungkan oleh kekosongan ini. Kemudian saya memutuskan: "Saya hanya membutuhkan lebih banyak seks, itu saja." (Kita sering berpikir tentang sesuatu yang kita harapkan dapat memuaskan kita, tetapi tidak. Misalnya, kita mendapatkan sebuah mobil yang selalu kita inginkan, tetapi setelah itu, mobil itu menjadi sesuatu hal yang biasa saja. Daripada memikirkan sebuah mobil yang benar-benar tidak dapat memuaskan kita, kita biasanya membuat kesalahan dalam berpikir, "Baiklah, saya pikir mobil itu bukanlah mobil yang cocok untuk saya. Mobil yang lain pasti akan memberikan saya kepuasan untuk selamanya.")
Tetapi kekosongan berlanjut. Jadi, akhirnya, saya mengambil keputusan bahwa seks sebelum pernikahan bukanlah seperti yang digembar-gemborkan. Seks sebelum pernikahan terlalu banyak membohongi. Seks sebelum pernikahan tidaklah seperti yang dibuat di film. Jika iya, maka seks tersebut akan sangat memuaskan. Tidak akan ada "kekosongan."
Saya menemukan bahwa wanita sering tidak begitu mengerti apa yang terjadi ketika melakukan hubungan seks. Cara pandang mereka tentang semua hal sangat berbeda dengan laki-laki. Seorang wanita akan sering membenarkan hubungan seks dengan mengatakan, "Tetapi saya mencintainya," bahkan jika dia tidak ingin melakukannya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Ada yang mengatakan bahwa, "Wanita menggunakan seks untuk mendapatkan cinta; laki-laki menggunakan cinta untuk mendapatkan seks."
Seperti itulah hal terjadi terjadi: seorang wanita membayangkan suatu hari dia menikah dengan seorang laki-laki; laki-laki tersebut membayangkan segala sesuatu yang dia akan lakukan kepada sang wanita sebelum dia memberitahukan hal tersebut kepada teman-temannya. Dan ketika sesuatu di dalam diri wanita tersebut memberitahunya tentang hal yang benar untuk dilakukan, sesuatu di dalam laki-laki itu akan berkata sebaliknya, tetapi dia tetap melakukannya. Mengapa? Tentu saja untuk kenikmatan fisik, tetapi juga, saya pikir, untuk alasan lain: seks membuatnya merasa menjadi seorang lelaki sejati. Tetapi ada sebuah ironi yang besar dalam hal tersebut, untuk apa kejantanan dalam menipu seorang wanita?
Sesuatu yang saya telah temukan adalah, ketika saudara menghormati seorang wanita, saudara menghormati diri anda sendiri. Mengapa? Karena suatu hari saudara akan menyesal, dan penyesalan itu akan bertahan lebih lama daripada kenikmatan yang saudara inginkan. Dalam film Rob Roy, karakter utama berkata, "Kehormatan adalah sebuah hadiah yang di berikan oleh seorang laki-laki untuk dirinya sendiri." Ketika saudara menghormati seorang wanita dengan melakukan apa yang benar di dalam hati saudara (inilah yang menjadi keinginan terbesar bagi para wanita), saudara menghormati diri saudara sendiri dan menjamin bahwa saudara tidak akan hidup dengan penyesalan yang panjang.
Inilah yang saya maksudkan: kebanyakan dari gadis-gadis yang pernah saya kencani, sekarang telah menikah dengan laki-laki lain. Ketika saya bertemu dengan laki-laki tersebut, saya berharap saya tidak melakukan apa yang telah saya lakukan. Kenyataannya, saya bahkan rela meninju hidung saya agar hal itu terjadi.
Jadi, tanpaperlu dikatakan bahwa ketika saya menikah, saya tidak menyukai pemikiran bahwa seseorang telah melakukan caranya dengan istri saya. Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara menyukai s pemikiran bahwa seseorang pernah berhubungan dengan istri saudara? Jika saudara memiliki seorang pacar sekarang dan merasakan hal tersebut, pikirkan betapa kuatnya perasaan tersebut bersama istri saudara suatu saat nanti.
Saudara mungkin dapat melangkah lebih jauh. Wanita itu adalah putri orang lain. Bagaimana jika dia adalah putri saya? Atau bagaimana jika dia adalah saudara perempuan saya? Akankah saya menginginkan laki-laki seperti saya mengambil keuntungan darinya? Sekarang saya memandang wanita dari cara pandang yang berbeda. Mereka adalah calon istri orang laon, putri orang lain, saudara perempuan orang lain, dan lain sebagainya.
Misalnya, saya memiliki seorang pacar pada waktu kuliah, seorang gadis impian saya. Bersama dia, tidak pernah ada saat-saat yang membosankan. Kami benar-benar "cocok". Kami menjalaninya untuk beberapa waktu, lalu, melalui ajakan saya, kami mulai berhubungan seks.
Seks segera menjadi fokus dari hubungan kami. Saya berhenti untuk mengenal dia pada tingkat apapun. Dan kemudian, kami mulai terpisah daripada semakin dekat. Itulah yang saya maksud dengan "seks telah menghancurkan hubungan-hubungan terbaik saya." Orang-orang dapat menghubungkan tingkatan-tingkatan yang berbeda -- secara emosional, mental, fisik, dan rohani. Tetapi ketika pacar saya dan saya mulai berhubunagn secara fisik, hal itu membuat bagian-bagian lain dari hubungan kami menjadi rusak. Hasilnya, seluruh hubungan kami mulai hancur. Kami mungkin dapat bersama-sama sekarang jika kami (saya) dapat menunggu.
Saya telah melihat hal ini terjadi dalam banyak hubungan yang lain, tidak hanya hubungan saya, tetapi hubungan orang lain juga. Dan saya pikir ada sebuah alasan untuk hal ini, yang akan saya jelaskan selanjutnya.
Bagi saya, dua hal segera terjadi ketika saya berhubungan seks dengan seorang wanita. Ketika saya melihat kembali ke belakang, saya dapat berkata bahwa kedua hal itu benar-benar terjadi setiap saat, walaupun saya tidak menyadari akan kekuatan-kekuatan yang menggerakannya pada saat itu. Kedua hal itu adalah: 1) saya kehilangan rasa hormat kepada wanita (walaupun saya tidak ingin melakukannya); dan 2) wanita itu mulai tidak percaya kepada saya (walaupun dia tidak ingin melakukannya)
Saya tidak tahu mengapa ini terjadi, saya hanya tahu bahwa itu terjadi. Mungkin hal itu dibentuk menjadi "sistem." Tetapi satu hal yang pasti: saya tidak sendirian. Saya telah melihat hal ini terjadi dan terjadi lagi. Saya tahu bahwa banyak orang memiliki masalah-masalah dalam pernikahan karena mereka telah melakukan hubungan seks sebelum meniikah. Mereka menikah dengan rasa kurang hormat dan kurang kepercayaan, dua persyaratan yang pasti untuk semua pernikahan yang sehat.
Saya mengenal pasangan yang baru saja menikah yang berhubungan seks kurang dari sebulan sekali karena hal ini -- sang suami tidak menghormati istrinya, istrinya mengetahuinya, dan dia tidak mempercayai suaminya, sehingga dia tidak mau memberikan dirinya kepada suaminya.Sangat menyedihkan, dan lebih sering terjadi dari yang saudara pikirkan. Tetapi tidak ada seorang pun yang membicarakan masalah ini di dalam masyarakat. Dan film-film dan televisi yang menggambarkan pasangan-pasangan yang berhubungan seks sebelum menikah tidak pernah menayangkan hal ini juga. Sepertinya tidak ada seorang pun yang mau mengakui bahwa itu sedang terjadi.
Mengapa? Karena saya akan masuk kedalam pernikahan dengan menghormati istri saya lebih lagi dan dia memiliki rasa percaya yang lebih kepada saya. Satu hal yang telah saya pelajari: jika seorang gadis tidak mempercayai seorang laki-laki, dia tidak mau memberikan seluruh dirinya kepada laki-laki itu. Jauh di dalam lubuk hatinya, dia tidak sungguh-sungguh menikmati saat-saat bersama dengan laki-laki itu.
Seperti inilah cara kerjanya. Karena "wanita menggunakan seks untuk mendapatkan cinta, dan pria menggunakan cinta untuk mendapatkan seks," sepasang kekasih akan berhubungan seks sebelum menikah. Wanita melakukan ini untuk mempertahankan hubungan. Pria melakukan ini karena dia menginginkan seks itu lebih dari hubungan itu sendiri. Lalu, setelah pernikahan, sang wanita memiliki apa yang dia inginkan: sebuah komitmen dari seorang pria. Jadi, dia tidak perlu menggunakan seks untuk mendapatkan pria itu lagi. Dan, karena dia dapat menahan kebencian karena laki-laki itu telah berhubungan seks dengannya sebelum mereka menikah, dia sekarang tidak tertarik dengan seks lagi. Dan sang pria -- yang tidak menghormati istrinya karena berhubungan seks sebelum menikah -- masih menginginkan seks tetapi tidak sebagai suatu pengalaman kuat yang utuh dengan istrinya. Hanya seks, itu yang di ketahui istrinya. Jadi, ada kehidupan seks yang buruk didalam pernikahan.
Saya tidak mengada-ada. Sekarang saya telah lulus dari kampus dan banyak orang disekitar saya yang akan menikah, saya sering melihat hal ini setiap saat. Penawarnya: menunggu sampai pernikahan untuk berhubungan seks akan memberikan sang pria rasa hormat yang besar kepada istrinya dan sang wanita memberikan rasa hormat yang besar juga kepada suaminya. Dan hasilnya, mereka akan memiliki seks yang lebih sering dan lebih baik karena mereka menghormati satu sama lain dan semakin mencintai satu sama lain.
Seks adalah hal yang misterius yang membuat sebuah ikatan yang berarti diantara orang-orang, bahkan jika kita menyebutnya "sederhana." Masalahnya adalah ini: lebih kuat saya terikat dengan gadis-gadis lain, lebih lemah saya untuk terikat dengan calon istri saya. Hal itu seperti sebuah potongan plester-plastik -- lebih banyak saudara menggunakannya di permukaan-permukaan yang berbeda, semakin lemah potongan itu menempel ke benda-benda yang lain. Setelah beberapa saat, potongan plester itu tidak akan menempel ke benda apapun.
Jika saya terikat dengan wanita-wanita lain sebelum saya menikah, saya tidak dapat terikat dengan baik dengan istri saya suatu hari nanti. Saya tidak dapat menghargainya sebanyak yang saya dapat lakukan, dan hasilnya saya tidak dapat mencintainya sebanyak yang saya dapat lakukan. Setiap hari berlalu saya tetap setia kepada calon istri saya yang berarti bahwa hubungan saya dan dia akan menjadi lebih baik.
Hal yang lucu: budaya kita melarang perzinahan, tetapi budaya itu membiarkan seks sebelum menikah, bahkan dengan banyak pasangan. Itu hal yang ironis. Karena, jika saudara mengambil unsur waktu diluar persamaan, seks sebelum menikah adalah perzinahan. Kita dapat membayangkan bagaimana perzinahan akan melukai dengan sangat hebat sebuah hubungan pernikahan, mungkin seks sebelum menikah sebenarnya memiliki hasil yang hampir sama. Seks sebelum menikah melukai ikatan yang potensial antara seorang pria dan seorang wanita.
Seks berarti menyanjung sebuah hubungan, tidak menjadi aspek yang paling penting dari sebuah hubungan. Itulah yang saya temukan. Seks seharusnya seperti lapisan gula pada sebuah kue ketika aspek-aspek lain dari hubungan saudara bekerja dengan baik. Saya mengerti bahwa seks akan menjadi baik jika aspek-aspek lain dari sebuah hubungan berjalan baik. Itulah sebabnya mengapa saya tahu bahwa saya tidak harus tidur dengan istri saya untuk mengetahui jika kami cocok secara seksual. Jika kami bergaul di setiap tempat yang berbeda, seks akan baik-baik saja.
Suatu hal perlu dikatakan disini. Hal lainnya yang saya "temukan" adalah ini: ketika saudara menempatkan seks sebagai faktor penentu dalam sebuah hubungan, maka tindakan saudara kemungkinan akan menghasilkan seks yang menyedihkan. Pikirkanlah hal ini. Jika saudara meletakkan hubungan seksual saudara dibawah mikroskop, selalu menghakiminya dan selalu menghakimi hubungan saudara dengan seks, maka hubungan itu akan untuk gagal. Seperti berada di dalam penjara. Saudara terkunci pada sesuatu yang seharusnya dilepaskan, bukan melemahkannya.
Tetapi, ketika saudara berfokus pada bagian-bagian lain dalam sebuah hubungan, dan bukan pada seks, maka saudara bebas untuk memiliki sebuah kehidupan seks yang lebih menyenangkan, tanpa tekanan dari keharusan membuat kehidupan seks itu menjadi selalu spektakuler. (Karena itu tidak akan terjadi) Tetapi, saya tidak berpikir sebagai seorang mahasiswa yang dewasa, saya mampu untuk tidak terfokus pada seks, kecuali seks itu tidak ditunjukkan sama sekali. Itulah sebabnya mengapa saya berpikir bahwa hal yang terbaik adalah menunggu bersama-sama.
Saya tahu apa yang saudara pikirkan: "Ya, benar." Tetapi itu memang benar. Dan kenyataannya, seks menolong saya untuk menemukan sesuatu yang mengalahkan seks. Dan sesuatu itu sesungguhnya bukanlah sesuatu, tapi seseorang. Dia adalah Tuhan.
Dengarkan saya tentang hal yang satu ini, saya tahu ini kedengarannya terlalu berlebihan, tetapi semuanya masuk akal. Tuhan menciptakan kita seperti itu sehingga kita tidak dapat terpuaskan secara penuh kecuali menerima Dia. Dia menciptakan hal itu ke dalam sistem manusia, dan ke dalam satu-persatu dari sistem-sistem pribadi kita. Seseorang pernah mengatakan "Di dalam diri setiap orang ada kekosongan yang hanya dapat diisi oleh Tuhan sendiri."
Itulah sebabnya kita melihat banyak orang berganti pekerjaan, pasangan, mode, dan banyak lagi -- karena pencarian kita untuk mendapatkan kepuasaan yang penuh, kita frustasi dengan banyak hal (dan banyak orang) yang belum mendapatkan kepuasaan itu bagi kita. Jadi kita melupakan mereka dan berpindah kepada hal lain (atau seseorang), berharap kepada mereka bahwa kita akan menemukan kepuasaan yang kita cari dengan sungguh-sungguh. Tetapi permasalahannya adalah, kita tidak pernah menemukannya, kecuali kita datang kepada Tuhan untuk hal itu, karena hanya Dia yang dapat menyediakannya.
Tuhan sangat mencintai kita untuk melihat kita sungguh-sungguh puas oleh sesuatu daripada diriNya sendiri. Dia menginginkan yang terbaik bagi kita, dan hal terbaik itu adalah diriNya sendiri. Tidak ada sesuatu pun atau seorang pun yang lebih penting daripada Tuhan. Saya tahu bahwa itu benar karena saya menemukannya untuk diri saya sendiri. Kekosongan yang saya miliki -- setelah membeli ini dan itu, setelah petualangan seksual, setelah semua usaha saya terpenuhi dalam kehidupan -- kekosongan akhirnya berakhir ketika saya meminta Tuhan memasuki kehidupan saya. Lebih spesifiknya, ketika saya meminta Yesus Kristus memasuki kehidupan saya. Yesus Kristus berkata, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." (Yohanes 6:35). Kata-kata itu benar-benar terjadi di dalam hidup saya. Ketika saya memasuki sebuah hubungan dengan Tuhan, kekosongan di dalamhidup saya akhirnya terisi. Saya tidak merasa kosong lagi. Akibatnya, dengan mengenal Tuhan telah memberikan saya kepuasaan yang lebih dalam daripada seks.
Sudah bertahun-tahun saya berhubungan seks. Saya berharap saya dapat berkata bahwa saya sungguh-sungguh menunggu untuk sebuah pernikahan, tetapi saya tidak bisa. Saya menyesal (dan, seperti yang telah saya katakan, penyesalan itu bertahan lebih lama daripada kenikmatan-kenikmatan yang sementara). Saya menyesal dengan cara saya memperlakukan wanita. Saya khawatir tentang keseimbangan dalam masa depan pernikahan saya (jika dan ketika saya menikah). Tetapi Tuhan telah menolong saya untuk menghadapi perbuatan-perbuatan saya di masa lalu dan menghadapi kekuatiran saya di masa depan. Dia sedang berproses untuk mengubah saya, dan telah banyak mengubah saya.
Dan juga, Tuhan telah memberikan saya kemampuan untuk menunggu sampai ke pada pernikahan sebelum saya dapat berhubungan seks lagi. Tentu saja, hal itu telah menjadi sebuah perjuangan setiap waktu, tetapi Tuhan sangat mampu untuk membawa saya melewatinya. Semua hal mungkin bagiNya. Dan setiap hari, minggu, dan tahun yang berlalu, saya tahu bahwa suatu hari saya akan memiliki sebuah pernikahan yang kuat dan lebih baik karena saya telah menunggu. Dan juga, hari ini saya memiliki sebuah hubungan yang lebih kuat dengan Tuhan, sebagai hasil dari bergantung padaNya dalam bagian yang penting dalam kehidupan saya sebagai seorang lelaki.
Jika saudara ingin sukses dalam hubungan saudara suatu hari nanti -- sebagai seorang suami dan seorang ayah -- tempat yang terbaik untuk memulainya adalah diri saudara sendiri. Kuncinya bukanlah menemukan istri yang cocok, atau mempunyai anak yang baik. Kuncinya dimulai dari saudara. Dan hubungan yang paling penting yang dapat saudara miliki -- suatu hubungan yang dapat menjadikan saudara sebagai seorang ayah dan seorang suami yang lebih baik -- adalah hubungan bersama Tuhan.
Tuhan adalah pencipta seks, cinta, dan hubungan-hubungan secara umum. Dia menciptakan hal tersebut bagi kita untuk dinikmati. Dan kita dapat menikmati sepenuhnya jika kita mengikuti rencanaNya. Saya mengetahui bahwa Tuhan bukanlah seorang "tukang kotbah." Dia tidak berkata, "Lakukan ini" atau "Jangan lakukan ini" tanpa alasan. Ketika Dia mengatakan, "Jangan lakukan ini" (contohnya, tunggu sampai pernikahan untuk berhubungan seks), Dia tidak mengatakan itu untuk menunjukkan saya siapa yang berkuasa, Dia mengatakannya karena itu adalah yang terbaik bagi saya. Dia mengatakan itu karena Dia tahu bagaimana Dia membentuk saya menjadi seorang lelaki, apa yang terbaik bagi saya, dan apa yang akan memberikan kepada saya kepuasaan terbaik.
Alkitab mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjadi manusia -- " Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita." Dia adalah "cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah." Singkatnya, Yesus Kristus mengungkapkan seperti apakah Tuhan itu. Jadi bagaimanakah kita memulai sebuah hubungan denganNya?
Tuhan memiliki sebuah kasih yang asli bagi kita dan Dia ingin agar kita mengenal Dia...tapi ada suatu masalah. Ada satu hal yang menghalangi kita untuk berhubungan dengan Tuhan, yaitu dosa kita (kegagalan kita untuk mengasihi Tuhan dan sesama kita dengan sempurna).
Jadi Yesus Kristus ("Tuhan dalam rupa manusia") memikul seluruh dosa kita di pundakNya ketika Dia dengan rela mati di kayu salib. Dia melakukan ini agar kita bisa diampuni secara utuh dan diterima secara utuh olehNya. Dia melakukan pengorbanan besar dengan membiarkan diriNya dipukul, dipermalukan, dicambuk dan disalibkan demi kita. Sesudah tiga hari, Dia bangkit dari kematian. Sekarang Dia meminta kita untuk menanggapi pengorbananNya dengan mengundangNya masuk ke dalam hidup kita.
Yesus Kristus adalah laki-laki paling sejati yang pernah hidup. Tidak banyak orang yang memberikan pujian kepadaNya akan hal itu, tetapi itu benar. Jadi, ketika saudara meminta Dia masuk ke dalam hidup saudara, saudara sedang meminta Seorang Pribadi yang mengetahui lebih banyak tentang bagaimana menjadi seorang lelaki sejati dibanding dengan laki-laki lainnya. Dia akan menolong saudara untuk menjadi seorang lelaki sejati -- bukan versi Hollywood---tetapi seseorang yang lebih dapat mengisi kehidupan dan lebih berguna bagi kehidupan orang lain.
Seperti apakah lelaki sejati itu? Dia tidak terlihat seperti seekor serigala (seseorang yang berjaga-jaga dengan dirinya sendiri). Sebaliknya, dia lebih terlihat seperti seorang gembala -- seseorang yang berjaga-jaga akan keselamatan orang lain. Ketika saudara bertumbuh di dalam hubungan saudara bersama Kristus, saudara akan menemukan lebih dan lebih lagi apa artinya menjadi seorang lelaki sejati. Dan Kristus akan mengubah pola pikir saudara tentang wanita dan bagaimana saudara memperlakukan mereka.
Saudara dapat memulai sebuah hubungan dengan Kristus yang berlangsung selamanya. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Beriman berarti percaya. Ketika saudara percaya atau bergantung pada pengorbanan Kristus bagi saudara, saudara dapat menerima hidup yang kekal -- sebuah hubungan bersama Tuhan yang dimulai sekarang, yang saudara pertahankan sepanjang hidup saudara. Jika ini adalah keinginan hati saudara, dibawah ini adalah sebuah petunjuk bagi saudara yang ingin saudara katakan kepada Tuhan dengan sepenuh hati:
Tuhan, saya mengakui bahwa saya telah berdosa melawanMu. Terima kasih karena Engkau telah menebus seluruh dosa saya diatas kayu salib. Saya ingin menerima pengampunanMu. Saya ingin masuk kedalam sebuah hubungan bersamaMu. Saya mengundang Engkau masuk kedalam hidup saya sebagai Juru Selamat dan Tuhan. Bentuklah saya menjadi pribadi seperti yang Engkau kehendaki.
Untuk mendapatkan saran dalam berpacaran yang bermanfaat dan untuk bertumbuh dalam pengetahuan tentang Tuhan, bacalah Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes di dalam Alkitab.
► | Saya telah mengundang Yesus masuk ke dalam hidup saya… (informasi berikutnya) |
► | Saya masih ragu-ragu, tolong jelaskan lebih lanjut… |
► | Saya ada pertanyaan… |